Selamat siang, Warga LE.
Saya mau berbagi sedikit ilmu tentang membuat roti tanpa ragi instan. Ini untuk yang belum tahu saja; bagi yang sudah ahli, silahkan dilewati.
Saya membuat roti tawar ini menggunakan sourdough, yaitu ragi liar yang saya kumpulkan melalui proses fermentasi tepung dan air.
Kenapa memakai sourdough?
1. Biar irit, tidak bolak-balik beli ragi.
2. Biar kerja sistem pencernaan saya jadi lebih ringan. Makanan yang dibuat dengan terigu cenderung berat untuk dicerna. Bayangkan kalau sering-sering makan makanan berterigu seperti donut, roti dan mie instant? Organ pencernaan akan bekerja seperti mengaduk adonan dodol, liat dan lama sekali. Di sinilah sourdough sangat membantu karena bakteri baik yang ada di dalamnya sudah melakukan sebagian proses pencernaan.
3. Karena roti sudah melewati sebagian proses pencernaan oleh sourdough, nutrisi yand ada pun lebih mudah diserap.
4. Roti lebih awet. Roti saya bisa tahan seminggu tanpa berjamur. Dan saya pernah punya donat yang 6 bulan sama sekali tidak berjamur, cuma kering saja.
5. Roti tidak bau ragi.
Itu alasan utama saya memakai sourdough. Namun begitu ada juga kekurangannya, yaitu;
1. Proses fermentasi/proofing yang jauh lebih lama. Namanya juga tanpa ragi instant. Butuh setidaknya 8 jam untuk 2 kali proofing. Berita baiknya, dengan perencanaan, proses proofing bisa dimodifikasi untuk menyesuaikan jadwal kita. Misalnya begini, untuk adonan yang akan saya pakai sebelum jam 4 sore, maka adonan saya siapkan sehari sebelumnya lalu saya simpan di kulkas. Saat di kulkas itu adonan mengalami proofing yang lambat dan dapat tetap dibiarkan di kulkas sampai dengan 3-4 hari. Menjelang tidur atau setelah bangun tidur, adonan saya bentuk dan dilanjutkan proofing terakhir.
2. Harus rajin merawat ‘sourdough’nya biar tidak mati.
Begitulah sedikit cerita tentang sourdough. Selamat berakhir pekan:
https://web.facebook.com/groups/langsungenak/permalink/2400922936673703/
baca juga aneka pengetahuan kami yang lain disini