Lagi blog walking secara tidak sengaja menemukan artikel mengenai oven tangkring, sebenarnya merupakan postingan lama yaitu sekitar pertengahan tahun 2007 dari blogspotnya Mb Ine, dapurelkaje. Saya coba share, semoga bisa bermanfaat khususnya bagi yang masih pakai otang seperti saya. smile emoticon
Menggauli Oven Tangkring by Tiara Kusumawardhani
Sumber dari Ine Elkaje
Oven yang pemakaiannya di letakkan di atas kompor, sering disebut OTang -> Oven Tangkring.
Harga : Antara 100-300 ribu, tergantung ukuran dan merk. (artikel dibuat tahun 2007, jadi sudah ada perubahan range harga ya smile emoticon )
Merk : Bima, Mickey Mouse, Butterfly, Hock
Kemampuan : Asal pemilik mengenali ovennya dengan baik, oven ini sanggup kerja keras menghasilkan roti, cake dan kuker yang cantik cantik.
Kelemahannya : nggak punya api atas jadi susah bikin lapis legit atau moscovis. Oven merk Hock, ada yang di buat bagian atasnya ada cerukan berlubang lubang, tujuannya untuk menaruh bara api di atas oven, sebagai api atas. Sorry, yang ini aku belum pernah punya pengalaman, jadi…gak bisa cerita.
Aku memakai oven antikku di saat pertama belajar bikin cake. Meski sekarang sudah menggunakan oven gas besar, Oven tangkring masih dipakai sekali sekali, untuk pemakaian sedikit, misalnya seloyang dua loyang kue saja. Terutama untuk percobaan resep, pengembangan produk.
Bedasarkan pengalamanku pakai oven tangkring sejak belajar bikin kue dengan oven dinosaurusku:-) aku pingin berbagi tips dan trik pakai oven tangkring.
Tips:
*Gunakan kompor yang besarnya proporsional dengan besar Oven, agar hasil pembakaran bisa tepat maksimal.
*Sebelum menggunakan, pastikan letak oven tidak miring, supaya adonan kue yang akan di bakar juga tidak tebal sebelah.
*Saat menggunakan oven, beri sedikit ruang antara dasar otang dengan atas kompor, supaya sirkulasi udara lancar dan perapian tidak terganggu.
*Beri ruang di bagian belakang oven dengan dinding kalau emang ada dinding dibelakang oven, kira kira 10 cm, ini untuk sirkulasi udara dalam oven.
*Jika kompor dan oven berada di tempat terbuka, buatkan sekat2, setidaknya menutup kiri-kanan-belakang oven, untuk melindungi aliran udara, agar nyala api terjaga. Kebayang nggak sih…kompor dan oven di terpa angin dari perbagai penjuru, kapan matangnya??
*Panas untuk bagian atas oven, dialirkan dari sisi kanan kiri oven, yaitu kalau oven di buka, terlihat ada ruang diantara dinding dalam oven dengan dinding luar. jadi…kalau beli loyang, sesuaikan dengan ukuran ruang dalam oven, bukan mengukur lebarnya oven dari luar!
*Suhu dalam oven, tergantung dari besar kecilnya nyala api.
*Bisa saja, membesarkan nyala api, akan mempercepat kering bagian atas kue.
*Meletakkan loyang berisi pasir yang merata di dasar bagian dalam oven, akan membantu meratakan panas bagian bawah. Ini bukan mencegah gosong ya… kalau kelupaan ngangkat kue…ya tetep aja gosong, meski udah di kasi pasir!
*Tetesan bahan makanan dalam oven, agar segera di bersihkan, karena akan menimbulkan asap yang akan menyebabkan bau angus, ini akan mempengaruhi aroma kue. Selain itu, tetesan bahan makanan ini akan mempercepat korosi bagian dasar oven.
*Jika menggunakan kompor minyak tanah, pastikan kalau kompor ini terawat sumbunya, tidak menimbulkan jelaga yang akan mempolusi bagian dalam oven dan merusak aroma kue.
*Bersihkan kaca di pintu oven, dengan air sabun dan lap. Saat membersihkan, oven dalam keadaan suhu ruang. Hm…Oven masih panas kalau di bersihkan kacanya, bisa pecah..karena perubahan suhu yang drastis. Lagi pula, oven panas kog di bersihkan… keslomot!
*Perhatikan bentuk dan posisi pintu oven, karena beberapa kali pemakaian, bisa saja pintu akan sedikit menganga saat di tutup, ini salah satu sebab kematangan tidak merata. kalau emang udah mleyot….ya…dibenerin..jangan cuma diperhatikan doang! *mulai galak nih*
*Semakin sering menggunakan oven dan memperhatikannya, semakin kita akan mengenali sifat2 oven tsb.
*Karena oven macam ini tidak dilengkapi termometer, beli termometer secara terpisah, yang bisa di gantung di dalam rak oven.
Trik:
*Dalam pemakaian, jika kue terlihat telah kering bagian dasar atau pinggirnya, sementara bagian atasnya belum kering, bisa diakali, dengan memindahkan kue di rak teratas dalam oven.
*Jika bagian atas yang telah mengering lebih dulu, sementara bagian dalam belum (pakai test lidi), letakkan loyang berisi air, di rak atas. (di atas kue) Air akan menahan panas menerpa permukaan kue.
*Jika Kue tidak matang merata, salah satu sisi kering lebih dulu, maka kue sebaiknya di putar. kemungkinan ini diakibatkan nyala api yang tidak merata, atau letak oven yang berat sebelah.
*Kalau tidak punya termometer, suhu bisa ‘diraba’ dengan lengan kita. caranya, masukkan lengan kita ke dalam oven segera setelah oven dibuka, jangan diletakkan di atas rak ya..hihihih…keslomot atuuuh!. hitung mengikuti detik jam. Kalau tangan kuat hingga hitungan ke 15, kesimpulannya suhu oven di bawah 180 derajat C. Kalau hanya kuat hingga hitungan ke 10, suhu 200 derajat atau lebih.
Source gambar: google
you are actually a good webmaster. The website loading velocity is amazing. It seems that you are doing any distinctive trick. In addition, The contents are masterpiece. you’ve done a excellent process on this subject!