#TIPSDANTRIK
Hai bunda ?
Bagi yang masih maju mundur membuat lapis legit atau lapis Surabaya yang menggunakan telur sangat banyak, dan baru banget belajar membuat cake, bila saya boleh sarankan, adalah penting untuk berlatih membuat buttercake dulu. Pada dasarnya tekniknya hampir sama (kecuali ada beberapa lapis Surabaya yang menggunakan mentega cair, bukan mentega kocok). Sebelum saya membuat cake serba lapis, saya sudah lebih dulu jual buttercake, foto seperti di bawah. Teknik buttercake pada dasarnya adalah, mengocok butter hingga lembut, lalu dikocok dengan kuning telur satu persatu agar beremulsi dengan baik. Baru putih telur dikocok di mangkuk terpisah sampai kaku. Jika ada resep lapis yang kuningnya dikocok terpisah, tujuannya adalah membuat adonan lebih fluffy dan mempermudah pencampuran dengan butter. Berikut ini tipsnya:
1) Sebelum memulai, loyang disiapkan terlebih dahulu, jila harus dialas kertas baking dan dioles. Hal ini menghindari kepanikan pada saat adonan jadi, loyang belum siap. Buttercake saya kebetulan pakai loyang spiral yang hanya perlu dioles margarin tipis.
2) Pisahkan dulu kuning dan putih telur. Jangan lupa gunakan telur yang segar. Jika telur segar, SP tidak diperlukan, dan kuenya bagus tanpa obat. Caranya bagaimana? Siapkan panci yang dalam berisi air, celupkan telurnya, jika telur segar, maka dia akan tiduran, kalaupun miring, kemiringannya sedikit saja. Jika sudah berdiri, jangan digunakan, apalagi yang mengambang. Aduh, kok repot ya mesti siapin panci isi air segala? Lebih baik waspada di awal, daripada sudah mecahin 10 telur, kemudian telur ke 11 busuk dan merusak semua. Nangis bombay bunda ?Setelah telur disortir, keringkan dan mulai memecah satu persatu.
3) Trik saya untuk memisahkan telur: siapkan 2 mangkuk besar dan 1 mangkuk kecil. Pecahkan telur di mangkuk kecil. Lalu tuang telur ke tangan kita yang sudah diposisikan di atas 1 mangkuk besar. Putih telur akan jatuh ke mangkuk, kuningnya akan tertinggal di jari kita yang rapat. Masukkan kuningnya ke mangkuk besar yang satunya. Dengan hal ini, untuk yang tidak biasa memisahkan telur, bisa mengurangi risiko kuning yang ikutan pecah dan berbaur dengan putih telur. Telur yang seperti itu jelas tidak bisa dipakai, karena putihnya sudah berbaur dengan lemak.
4) Gunakan mentega (butter) yang dingin. Keluarkan dari kulkas, lalu potong kotak kecil, lakukan dengan gesit, bila tidak nanti butter keburu cair kena panas tangan. Mengapa mesti dingin? Hasil adonan akan lebih baik, tidak ada pemisahan antara minyak dengan adonan. Dan pada saat mencampur dengan pasta, konsistensi adonan akan tetap kental. Pada saat dituang ke loyang, kondisi adonan tetap sangat kental, lebih kental dari adonan sponge cake. Jika sangat kental, pola marmer akan lebih jelas, tidak bercampur dan tidak abstrak. Bisa dilihat pada foto ketiga, adalah hasil mentega (butter) yang sudah dikocok. Pada foto keempat, adalah adonan lapis legit yang sudah dikocok ulang sebelum masuk loyang, tetap kental. Pada foto kelima, adalah adonan lapis legit utama setelah didiamkan berjam-jam, adonan tidak meleleh dan tidak ada minyak yang memisah.
5) Pada saat mengocok putih telur, pastikan bahwa jika dibalik mangkuk tidak tumpah. Apakah cukup itu saja? Adonan putih telur harus secara bertahap dicek. Matikan mixer, saat mixer hampir berhenti, langsung angkat. Maka terlihat pola kekakuan si putih telur di mixernya. Putih telur akan meruncing kaku, tidak encer, namun tidak pecah, atau memisah. Jika pecah, maka itu tandanya overmix. Putih telur yang sudah overmix masih bisa diperbaiki, caranya dengan menambah lagi 1 putih telur dan kocok ulang hingga kaku.
Mau resep buttercake? Next time akan saya share yaa….
https://www.facebook.com/groups/langsungenak/permalink/2922289337870391/
baca juga aneka tips dan trik kami yang lain di sini