Sadapan rasa a la Desa Kemiren, yang menurutku tak kalah enak adalah Sumping Pati. Sumping Pati ini masuk jajaran jajanan tradisional. Bentuk luarnya lebih mirip lemet. Itu tuh, jajanan khas Jawa yang terbuat dari parutan singkong dan kelapa muda.
Menurut salah satu tetua desa, Pak Cip, Sumping Pati ini jarang sekali disajikan karena salah satu bahannya adalah sagu aren. Sagu jenis ini susah sekali ditemukan, dan susah digantikan, Katakanlah diganti dengan sagu singkong/tapioka/kanji, maka rasanya akan berbeda. Beruntung, kemarin saat mampir ke desa adat ini, aku mendapatkan kesempatan langka tersebut. Kurasakan Sumping Pati dari tangan pertama pembuatnya, yaitu istri Pak Cip.
Mau tau rasanya? Enak. Asli. Rasa manis gula aren berpadu dengan gurih kelapa dan lembutnya pisang kepok kuning. Masyarakat Osing menyebut pisang kepok ini dengan nama: Pisang Sobo.
Saran, untuk Sumping Pati, gunakan pisang kepok yang sudah matang betul. Berikut ini resep Sumping Pati yang sudah aku terjemahkan bebas, mengingat resep asli hanya berdasarkan perkiraan. Saat mencicipinya, aku mencoba mengidentifikasikan komponen ingredient-nya sedekat mungkin.
BAHAN:
5 bh pisang kepok, potong serasi
1/5 bh kelapa setengah tua, parut
100 gr gula aren, sisir halus
3 sdm sagu aren
1/2 sdt garam
daun pisang
CARA MEMBUAT:
1. Campur kelapa muda, garam, gula aren, dan sagu aren hingga tercampur rata
2. Masukkan pisang, aduk rata
3. Ambil selembar daun pisang, beri 2 sdm adonan, dan lipat daun seperti nagasari
4. Kukus sekitar 30 menit atau hingga Sumping Pati matang. Biasanya kalau sudah matang harumnya mempesona. Sajikan.